jump to navigation

Ketika Sebuah Asumsi Mengalahkan Sebuah Kesempatan February 13, 2009

Posted by Molin in Uncategorized.
trackback

Beberapa hari yang lalu, aku membaca note seorang teman di Facebook yang berjudul SO WHAT ?? Note itu berisikan pertemuan sepasang laki-laki dan perempuan yang memiliki gaya hidup yang berbeda. Nah isi note tersebut adalah

Apa salahnya jika dirimu menggemari buku-buku filosofis, sementara aku penikmat novel, komik, dan chicklit?

Apa salahnya jika dirimu lebih suka menghabiskan waktu dengan berdiskusi bersama rekanmu, sementara aku hanya duduk menyendiri dalam sebuah ruangan gelap?

Apa salahnya jika kau minum kopimu di warung tenda pinggir jalan, sementara aku duduk di kafe yang menyajikan kopi yang sama dengan harga 10 kali lipatnya?

Nyatanya kita bertemu juga di sini, tanpa memiliki satu daya apapun untuk saling melepaskan diri.

so, no more denying ok? mari berjuang bersama.. untuk terus saling mencintai, hingga batas kemampuan yang tak terbatas.. πŸ™‚

That’s such a good note, i think. Yah memang perbedaan itu kata orang indah, tapi bagi orang lain kebanyakan, perbedaan itu dianggap sebagai masalah apalagi jika perbedaan itu memiliki deviasi yang cukup besar. Well, akhir2 ini aku melihat sebuah perbedaan itu menjadi suatu masalah.

Salah seorang teman lelakiku sedang berusaha untuk mendekati seorang wanita yang notabennya memiliki derajat yang lebih tinggi. Ah lagi2 derajat, apa sih parameter ketinggian dari tingkat derajat seseorang ??? ya apalagi klo bukan status yang melekat, seolah-olah berbagai macam status itu adalah tato di diri wanita itu. “Umm gmana ya mols ?? gw suka sih sama dia tapi….. dia udah S2, anak orang berkecukupan, ke kampus aja bawa mobil !! Sedangkan gw ??? gw baru S1, anak orang biasa2 aja dan ke kantor naik bis !!! beuhhhh mana mau dia sama gw ????

Hegh…. apa kabar donk ya sama Inner Beauty ??? well, first impression didnt work at all… jangan lupa temanku, bahwa “Luluh” adalah nama tengah wanita dan wanita yang memiliki status yang lebih tinggi juga punya perasaan. Pernah mendengar yang namanya “Sebuah asumsi bisa mengalahkan kesempatan??” well, itu quote yang memang aku buat sendiri, at least itu pernah terjadi.

Ceritanya begini, seorang pria diam2 menaruh hati kepada seorang wanita yang ya lagi2 statusnya lebih tinggi dari pria itu. Ternyata usahanya ga sebesar niatnya karena di pikirannya sudah bermunculan segudang pikiran negatif. “Ah ga mungkin dia mau sama gw” sehingga usahanya jadi setengah2 dan wanita itu tidak bisa melihat keteguhan hatinya terhadap dirinya. Alhasil pria itu berpaling dan menikah dengan wanita lain. Menjelang hari pernikahannya dia memberitahukan kepada wanita itu bahwa dia dulu menaruh hati padanya dan menceritakan bentuk perhatiannya pada wanita itu yang tidak bisa ia tunjukkan sebelumnya. Waaaks ??? dan ternyata wanita itu juga menaruh hati padanya dan ternyata wanita itu tidak peduli apakah dia lulusan S1, ke kantor naik apa or bahkan anak orang berkecukupan atau tidak… Wow, segala penyesalan berkecamuk di hati keduanya… ya balik lagi deh, klo ngga jodoh gmana donk…. Yah paling ngga, kita diwajibkan untuk berusaha bukan berprasangka. Jadi teringat Ayat-ayat cinta, kalau Allah menghendaki, pasti akan terjadi.

Kita tidak tahu tujuan hidup seseorang dan pikiran seseorang, apalagi hati seseorang. Yah dalamnya lautan bisa diukur tapi dalamnya hati siapa yang tahu… Aku pernah dinasehati oleh seorang teman di kantor, yah pastilah Bapak2. Dia menasehatiku bahwa tingkat derajat seseorang wanita atau status sosial seorang wanita yang tinggi sekalipun menjadi tidak penting atau bisa saja tidak bernilai ketika sudah menikah. Yah memang, seorang istri kewajibannya adalah mengurus suami dan anak2. Dan harus patuh dan hormat dengan suami meskipun status sosialnya lebih rendah.

Ternyata perjuangan cinta pria sekarang tidak sebesar orang2 jaman dahulu yang rela berkorban untuk memenangkan hati wanita yang dicintainya meskipun mereka memiliki status yang lebih rendah…. benerkan ???

So what klo kita beda ??? mari berjuang bersama.. untuk terus saling mencintai, hingga batas kemampuan yang tak terbatas.. πŸ™‚ –> nice quote Ay πŸ™‚

Comments»

1. finomena - February 14, 2009

hmm.. well, memang kadang2 secara naluriah seorang cowo mencari cewe yang ‘di bawah’ dia. tapi gak sepenuhnya bener sih, banyak juga cowo yang termasuk ‘lemah’ (well ini relatif) mencari cewe yang bisa ‘mengarahkan’ dia… jadi sebenernya jodoh itu udah diatur.. ujung2nya kita akan diarahkan pada yang terbaik.. jika kita mau bersyukur.

2. Molin - February 17, 2009

ummm, well juga, jodoh memang sudah diatur dan kita pasti diarahkan menuju yang terbaik… tapi sebelum kita bertemu dengan jodoh kita, kita ngga akan pernah tau siapa dia, seperti apa dia, bagaimana dia… dan ketika kita sudah dijodohkan oleh seseorang, kita juga tidak tahu kriteria orang seperti apa yang dijodohkan dengan kita termasuk kriteria status. Bagaimana kita bisa tahu klo dia jodoh kita atau bukan jika kita tidak berusaha atau tidak jadi berusaha karena asumsi yang ada di kepalanya.

Oh iya fin, aku punya seorang teman wanita yang sudah S2, bekerja di sebuah perusahaan ternama, mapan, cantik, punya inner beauty. Banyak cowo yang minder buat deketin dia. Tiba2 datanglah seorang laki-laki yang kaya, pintar, sudah S2, bekerja di sebuah perusahaan ternama, amat sangat mapan… tapi ditolak sama teman wanitaku itu… knp ?? karena akhlaknya ga baik. Dia lebih memilih seorang cowo yang sederhana, hanya lulusan S1, ke kantor naik bis, dan belum memiliki pekerjaan yang tetap. Tetapi, cowo itu mundur perlahan karena deviasi mereka sebelum cowo itu tau isi hati teman wanitaku… mungkin buat teman wanitaku menjadi tidak adil, seolah-olah dia pengen teriak “hey, aku punya perasaan loh yang belum cukup untuk dipertimbangkan, tapi kau sudah berlalu!!”

3. Nining - February 17, 2009

Hwaakkss… Mol, komenmu cukup untuk satu postingan lg tuh :p
Hari gini kayaknya makin banyak kasus cewe-cewe yang susah dapetin pasangan yang sekufu, sekalinya ada cowo yang sekufu -ya pendidikan, pekerjaan, fisik, keluarga, dst-, eeeh.. he’s taken. Semua bisa jadi karena prasangka, dari cowonya terutama… yeah…guys and their supermassive ego!
Padahal yang namanya sekufu atau sepadan itu nggak harus melulu atribut duniawi seperti itu, tapi bisa juga dari attitude, kedewasaan berpikir, dan ilmu agama.. “inner beauty” kata Molin.
Jadi inget memorable quote di film Jerry Mcguire
“…our little company had a good night tonight. A really big night. But it wasn’t complete, it wasn’t nearly close to being in the same vicinity as complete, because I couldn’t share it with you.I love you… You complete me…”
Itu dia!
Rasanya… kita nggak perlu pasangan yang sama hebatnya dengan kita (kalo kita emang merasa hebat, dan biasanya atribut2 “hebat” itu cuma kulit luar aja :p), just.. someone who can fill empty spaces in our heart and life.. someone that completes us…

4. reksa - February 17, 2009

huhuhu…. can’t say a word….

5. Molin - February 17, 2009

hehe semangat amat mba nining πŸ˜€ . Aku setuju dengan kalimat “someone who can fill empty spaces in our heart and life… someone that completes us”

Mungkin ada yg terlewatkan untuk dipertimbangkan yang lebih penting dari hanya sebuah status yang ternyata masih banyak dilupakan dan sulit dijalankan which are komunikasi, keyakinan, kepercayaan, visi, dan misi.

Reksa sampe speechless. Berarti itu bener ya sa πŸ˜€

6. u know who lah.. - February 17, 2009

sebuah pelangi nampak indah karena ia terdiri atas berbagai macam warna yang terkombinasi dengan baik, pun sebuah lukisan yang indah atau bahkan taman bunga, mereka semua nampak indah karena paduan dari berbagai warna yang berbeda..begitu juga dengan hidup kita..laki2 dan wanita memang di ciptakan dengan atribut pemikiran yang berbeda, dasar yang digunakan untuk berpikir, sudut pandang pun semuanya bisa berbeda..salahkah itu? tentu saja tidak…pun begitu dengan asumsi, asumsi muncul dari sebuah pemikiran atas apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan, asumsi bisa jadi salah menurut orang lain tapi benar menurut dirinya sendiri..konfirmasi merupakan salah satu cara untuk mencari tahu apakah yang kita asumsikan itu benar adanya ataukah akibat dari sebuah kesimpulan yang salah?…
wise people learn from their experience, smart people learn from others experience..be smart lah..

7. Nining - February 17, 2009

Yeah… be smart, you…GUYs!

8. Molin - February 17, 2009

i know who lah….. thanks ya…. pastinya itu pengalaman yang sangat berharga ya sampai pada akhirnya menjadi wise and smart πŸ™‚ dan tidak terbelenggu dengan asumsi sendiri…

9. lyanie - February 17, 2009

asumsi mengalahkan kesempatan, hmm,,how tragic,,, ;( kasian temen elu yah mol, tp aq jg kalo jd dia ga bakal nahan tu cowo, looser abiz.. (pengalaman pribadi) hahahaha

dari perspektif cewe kebanyakan, ketika dateng cowo baik baik n berhasil ngerebut hati si cewe, si cewe justru ga terlalu mikir hal hal logis n rasional kaya status, kerjaan, pendidikan, kendaraan segala macem.
Oukey kalo boleh jujur mungkin awal2nya kita sedikit mikirin remeh temeh itu, tapi percaya ato ga, seiring waktu hal2 ky gt tertutupi dgn niat baik si cowo, yg ini tergantung si cowo bisa ato ga nunjukin hal itu ke si cewe..dan inget ya, cewe bisa banget nilai ketulusan n kesungguhan cowo ky gini..

So knapa repot2 si cowo mikirin? balik ke si “asumsi” itu kah? hmm..
Cewe bisa keliatan sangat relistis (bedakan dgn materialistis) dlm hal nentuin pasangan hidupnya, ya jelaslah, hari gini cuma makan cinta?dongeng kalee..Tapi realistisnya sama sekali ga dangkal, n for ur information ya dear all good men out there, kalian cuma harus nunjukin niat n tekad yg bulat kalau apapun kondisi kalian sekarang tanpa melihat deviasi kondisi di antara kalian dan kami tunjukin bahwa kalian bisa, sedang, dan akan selalu berjuang ngebahagian kami.. Dan pembuktiannya juga kami nantikan dgn sabar..hohoho..
Daripada pertahanin supermassive ego kalian temanku cowo2,kenapa ga milih tuk nunjukin supermassive goodwill (haha istilah lu mol) tuk ngedapetin tu cewe..

So guys, make up ur mind, jgn setengah2 kalo ga mau ada yg tersakiti di tengah jalan, kasihanilah cewe yg perasa ini (euh), kalau niatnya ga bulet,jgn coba2 jalanin n pls dont waste her precious time…Konyol aja kalo ada yg masih bisa kalah sama asumsi sebelum ngebuktiin..

10. Molin - February 17, 2009

hohoho lince… thats what i’m trying to say too hun… thanks to make it easier… supermassive goodwill untuk membahagiakan kita yang pembuktiannya dinantikan dengan sabar tanpa mikirin segala macam status apalagi keminderan… justru goodwill yang akan terlihat pembuktiannya di suatu saat nanti menjadi sesuatu yang amat berarti bagi kami πŸ˜€

Btw lince, supermassive itu istilah mba nining secara dia masih kena demam twilight (red : supermassive blackhole by muse)

11. rexa - February 17, 2009

ini cewek2 pd ga sabaran banget yak……

12. Nining - February 18, 2009

Hello…? Earth to Rexa, copy? Down to earth please…:p
Ga sabaran?
Kalo cewe gak pinter, dia dicemooh cuma ngandelin cantik doang, sementara kalo titelnya berderet, makhluk dengan supermassive ego itu kontan berpikir 10000 kali untuk mendekat… Oh yeah, kami sangat tidak sabar.
Kalo cewe nggak berpenghasilan, dia akan dianggap cuma bisa ngabisin duit suami aja, sementara kalo berpenghasilan (apalagi tinggi) dia akan dianggap berpotensi menghancurkan harga diri laki-laki… Yup! kami jadi sangat tidak sabar.
Kalo cewe sering nggak ngrespon pedekate cowo, dia akan dibilang sok jual mahal malah bisa dikutuk nggak laku seumur hidup, tapi kalo dia tetap ramah ngadepin cowo-cowo yang pedekate, seketika cowo-cowo itu salah paham dan mengira si cewe plin plan… Nah! Betapa tidak sabarnya kami.
Yang lebih parah… Dari awal kenal tuh udah tau bahwa cewenya high quality, tapi si cowonya tetep deketin. Pas si cewenya akhirnya bersedia berusaha membuka hati, tiba2 cowonya ngilang kyk ditelan bumi, dan belakangan baru bilang bahwa dia minder. Lho…? Where have you been anyway? Kena amnesia gitu?
Ya ya ya… kami sangat tidak sabar jadinya!

13. lyanie - February 18, 2009

ck ck dear reksa..
umm….di tulisan2 kita sblm komen elu yg terakhir, coba donk di tunjukin, di paragraf mana n baris mana yg bikin lo nyimpulin cewe2 ini pada g sabaran?

gr2 elu blg gt, jdnya nining beneran ga sabaran deh.. πŸ˜€

14. ayi - February 19, 2009

reksa.. mari ke sini dear.. dirimu babak belur yah abis dserang kami2 yang agresif ini? hehe..

in a way girlS.. reksa has a point. kadang benar adanya, kita seringkali menginginkan sesuatu yang segera. bahkan Allah pun bilang gitu. kalian manusia suka sekali memburu2kan sesuatu. bersabarlah.. akan ada waktu yang tepat bagimu. (kurang lebih gitu ya.. eheuheuheu..)

tp di sisi lainnya.. duhai.. menunggu memang ga pernah menjadi sesuatu yang menyenangkan bukan? berjuta asumsi muncul. di mana letak kesalahanku? apa yang aku lakukan atau tidak lakukan yang membuatmu lenyap? tidak cukupkah aku bagimu? kenapa kau dekati aku untuk kemudian dtinggal begitu aja? bagaimana bisa kau melengkapi aku, sementara aku tidak mampu melengkapimu?? we were so happy before..

semuanya misteri besar bagi kita kan teman? kita ga akan tau apa yg benar2 terjadi dan apa yang sebenarnya ada dipikirannya.

so meanwhile.. mari budayakan sifat pemaaf dalam diri kita. maafkan dia yang meninggalkan kita. maafkan dia yang menyakiti kita dengan ketiadaannya. maafkan dia atas ketakutannya.maafkan dia karena tidak pernah bersedia menjelaskan apa2. and last but not least.. maafkan diri kita sendiri bila tidak ditakdirkan bersamanya. syukuri saja rezeki perasaan dan keberadaannya meski ga selamanya. smua hanya titipan. stay happy you all!

15. ayi - February 19, 2009

p.s. sepertinya smua comment di post ini menjadi blog di dalam blog hahahah

16. reksa - February 19, 2009

neng ayi nuhun atas pencerahannya… km memang bijak my darling…. miss u so much…

17. arum - February 19, 2009

Hmmm…..

18. icha - February 20, 2009

wah adem bener baca komen dari ayi..begitu cool, calm & confidence..salut untukmu

19. Molin - February 24, 2009

yah pada intinya sih… cuma pengen bilang, jangan kalah sama asumsi… kalian semua bener koq guys, cuma ngeliat dari sudut pandangnya aja beda. Disini cuma pengen ngasih pengertian aja bahwa asumsi itu belum tentu bener, tunjukin klo niat baik kalian itu untuk membahagiakan kami para wanita lebih besar daripada hanya terbelenggu dengan asumsi kalian secara kalian sebenernya juga ga tau isi hati kami para wanita… percaya deh yang dibilang lyanie itu bener adanya… kami akan menanti dengan sabar kesungguhan kalian untuk membahagiakan kami dan itu lebih berarti dari cuma sekedar status…

Btw, iya bener euy kayanya ga ada yang nunjukin kalimat di blogku klo kita para cewe ga sabaran. Hegh reksaaa…..

Ay ay… kita akan selalu saling memaafkan… hehehehe….

So you guys, tetaplah bersemangat untuk memperjuangkan niat baik bukan kalah terhada asumsi πŸ™‚


Leave a reply to rexa Cancel reply