jump to navigation

Suatu Pagi di Hari Minggu Sebulan yang Lalu November 25, 2008

Posted by Molin in Uncategorized.
trackback

Pagi ini aku janji bertemu dengan seorang teman baikku karena dia berhutang sesuatu padaku sebuah cerita yang memang sudah aku tunggu-tunggu. Sehari sebelum bertemu dengannya, merupakan hari penting bagi dirinya yang sudah dia tunggu-tunggu selama kurang lebih dua bulan. Bisa ditebaklah bagi seorang pria lajang yang sudah cukup umur untuk menikah, moment apalagi selain menanti jawaban dari seseorang yang dia inginkan untuk menjadi pendamping hidupnya.

Hmmm aga kaget juga setelah mendengar ceritanya bahwa niat baiknya ditolak. Fiuh….. setelah menunggu sekian lama ternyata ditolak. Mungkin bagi kebanyakan orang menunggu selama itu adalah sia-sia, apalagi tanpa melakukan apapun seperti komunikasi dengan calonnya itu. Yah masing-masing orang pasti punya alasan tertentu dan aku sangat menghargainya. Menurutku, menunggu itu adalah salah satu pengorbanan yang tulus ditambah lagi selama menunggu, dia tidak berkomunikasi dengan cewenya. Padahal buat wanita kebanyakan, komunikasi adalah salah satu faktor yang menjadi bahan pertimbangan untuk melihat sejauh mana pria itu serius dan bisa memberikan keyakinan atas niat baiknya itu. Tapi ternyata temanku itu memiliki tujuan lain yaitu dia menginginkan jawaban itu benar2 petunjuk dan tuntunan dari Allah, bukan karena pengaruh dirinya…

Pagi ini aku melihat ketegaran dari seorang pria yang berusaha menerima dengan lapang dada ketetapan dari Sang Maha Mengetahui apa yang terbaik buat kita.

Masalah jodoh memang bukan kuasa kita. Untuk mendapatkan jodoh pilihan Allah SWT membutuhkan perjuangan dan menghabiskan seluruh energi baik itu waktu, tenaga, pikiran, emosi, dan mental. Bukankah untuk mendapatkan kado yang terbaik dari Allah harus melewati berbagai rintangan dan pada akhirnya ketika waktu yang tepat itu datang, hadiah itu kita terima dengan penuh rasa syukur bahkan air mata.

Saat ini mulai belajar untuk menerima sesuatu dengan ikhlas dan yakin seyakin-yakinnya bahwa Allah sudah menyiapkan yang paling indah buat kita kelak. Lelah memang, tapi merupakan suatu kenikmatan jika niat dan usaha kita tulus meskipun hasilnya tidak sesuai keinginan kita. Tapi juga merupakan anugerah yang indah dariNya untuk jadi bahan pembelajaran sehingga kita bisa lebiih menerima dengan sabar dan ikhlas.

Comments»

1. rara - November 26, 2008

nice…insyaAllah Allah akan memberikan yg terbaik buat kita mols..yang penting berusaha dan berdoa…aminn…

2. morening - November 26, 2008

kyknya gw kenal deh cowo ini…:p
Well… speechless siy…
Tp gw pernah denger bhw terkadang hal terbaik itu justru datang ketika kita sedang sangat ikhlas untuk melepaskan 🙂


Leave a comment